Sajak Pagi Buta

Rembulan di langit kota
Bias cahaya nan suci diiri tangis bayi
Tarian gemulai ilalang di samping gudang

Sendu membias di kala sang janda meratap
Sosok jiwa yang terlihat semata
Ataukah hanya kisah belaka nan dusta

Senja di ufuk timur
Ratapanmu suci bagaikan bidadari
Hati berkobar semangat
Menjiwai seluruh anakmu kala doa terpanjat
Tuhanmu memang berbakat

Kala dusta bergulung dalam selimut
Engkau menutup tabir kebenaran
Kala kebenaran memunculkan tunasnya
Kau potong lagi
Hingga habis arti kebenaran di bumi

Puisi ini kudedikasikan untuk seluruh kawan kawan FTIK
Semarang 30 Agustus 2019 02.15

Komentar

Postingan Populer